Ada 185,8 Juta Pengguna Internet di Indonesia, Pemerintah Wajib Masifkan Pencegahan Hoaks Jelang Pilkada Serentak 2024
BERITASUARA.COM, BANDUNG - Ketua Program Studi Ilmu Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Mudiyati Rahmatunnisa menyatakan bahwa potensi hoaks setiap pemilu atau pilkada selalu besar.
Terlebih di Indonesia, termasuk Jabar dengan pengguna media sosial terbanyak.
Hoaks, lanjut dia, sangat berbahaya di masa Pilkada. Diantaranya bisa
mendelegitimasi hasil pilkada dan mengacaukan informasi pilkada.
Apalagi pada pilkada 2024 berita hoaks akan lebih bahaya karena
menggunakan media video editan yang mudah sekali dipercaya masyarakat,"
pungkasnya.
Dia menambahkan, sampai Januari 2024, pengguna internet di Indonesia
sebanyak 185,8 juta, termasuk di dalamnya pengguna media sosial yang
jumlahnya cukup banyak. Indikator ini menjadi peluang besar unuk
penyebaran hoaks.
Untuk itu, sudah seharusnya masyarakat terus diingatkan tentang
ciri-ciri utama dari berita atau informasi hoaks agar bisa mencegah dini dan informasi bohong itu tidak tersebar.
"Beberapa ciri utama hoaks adalah judul berita yang bombastis, selalu
minta disebarkan, isi, dan judul tidak bersesuaian, kemudian selalu
mencantumkan nama pesohor atau lembaga terpercaya," paparnya, Sabtu 27 Juli 2024.
Langkah pencegahan seperti diungkapkan oleh Ketua Program Studi Ilmu Pascasarjana Ilmu Politik Universitas Padjadjaran (Unpad) Mudiyati Rahmatunnisa, dilakukan oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan mengantisipasi maraknya berita hoaks.
Salah satu upayanya, Dinas
Komunikasi dan Informatika Jawa Barat menggelar Informasi Komunikasi
Publik (IKP) Fest di sejumlah kabupaten dan kota.
"Kami menyiapkan dan mendorong unit saber hoaks di 27 kabupaten dan kota mulai mendeteksi dini potensi hoaks. Sudah dimulai sekarang, sampai saat gelaran pilkada dilaksanakan," ujar Kepala Diskominfo Jabar, Ika Mardiah, saat menggelar IKP Fest di Karawang, seperti dikutip dari MediaIndonesia.com, Sabtu 27 Juli 2027.
Dia menekankan deteksi dini potensi hoaks harus dilakukan segera. Upaya
itu guna mencegah berita bohong tersebar luas, sehingga sulit diatasi.
Terpisah, Ketua Jabar Saber Hoaks Alfianto Yustinova mendorong tim
saber hoaks di daerah agar terus-menerus menyosialisasikan langkah
mencegah hoaks kepada masyarakat.
"Sosialisasi harus terus dilakukan
agar masyarakat lebih tahu dan peduli, serta tidak mudah termakan
hoaks, " pungkasnya.